TNI AD sedang dalam proses mengakuisisi kendaraan angkut pasukan M113, yang jika ditotal jumlahnya akan mendekati 200 unit, atau setara dengan kekuatan untuk tiga batalion mekanis. Pertanyaan selanjutnya, apa yang akan dilakukan dengan M113 tersebut?
M113 sendiri memang ikonik. Digunakan secara meluas sejak Perang Vietnam, kendaraan angkut pasukan ini terkenal bandel, mudah dirawat, dan cocok digunakan di medan berlumpur maupun di jalan raya. Daya apungnya juga sangat bagus, karena bentuknya yang kotak dan sederhana.
Bicara soal daya apung, satu-satunya kekurangan M113 hanya sistem propulsinya yang terlalu sederhana. Walaupun bisa mengapung di permukaan air, kecepatannya relatif rendah karena hanya mengandalkan gerakan dari rantainya saja. Andaikan M113 bisa bergerak cepat di dalam air, tentu kendaraan angkut pasukan darat ini bisa jadi hidup di dua alam sebagai kendaraan angkut pasukan amfibi.
Nah, pemikiran inilah yang melandasi modifikasi yang ditawarkan oleh sebuah perusahaan Italia bernama ARIS (Applicazioni Rielaborazioni Impianti Speciali) SpA dalam konsep Arisgator. Ide dasarnya adalah modifikasi dan pembenahan pada M113 pada sektor daya apung dan propulsi sehingga M113 dapat bersalin rupa menjadi kendaraan pendarat amfibi.
angkasa.co.id